PERSIAPAN DAN PEMBUATAN BAHAN
Ade
Puji Setyawati 1)
Drh.
Bhintarti S. Hastari, M. Biomed2)
Festy
Auliyaur Rahmah, S. Si2)
Nugroho
Adi Maulana3)
Indhina
Reihannisha3)
1) Mahasiswa Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2) Dosen Praktikum Biologi Molekuler
3) Asisten Praktikum Biologi Molekuler
Jl. Ir. H. Djuanda, Tangerang Selatan 15412, Indonesia
Jum’at,
26 September 2014
ABSTRAK
Praktikum Biologi Molekuler memerlukan bahan-bahan
seperti HCl, NaOH, EDTA-Na2 (ethylene diamine tetraacetic acid
sodium salt), Trisma base, asam asetat glasial, sukrosa, SDS (Sodium dodesil
sufat), NaCl, dan Plastic consumable yang selanjutnya akan dibuat larutan
buffer TE dan TAE.
Mahasiswa diharapkan Memahami prinsip
kerja alat-alat yang digunakan dalam pembuatan bahan praktikum biologi
molekuler, dapat membuat
bahan yang diperlukan dan mengetahui karakteristik bahan yang
digunakan dalam praktikum. TE Buffer adalah campuran antara larutan Tris-HCl dengan EDTA
pada konsentrasi tertentu. TE Buffer dalam praktikum biologi molekuler berfungsi
untuk menstabilkan DNA atau RNA karena pH nya dijaga sekitar 8. Sedangkan larutan buffer TAE yang berfungsi sebagai penstabil DNA atau RNA yang
akan digunakan selama praktikum.
Kata kunci : Biologi
molekuler, Larutan Buffer TE, Larutan
Buffer TAE
I.
Dasar Teori
Asam hidroklorida merupakan larutan jernih, tidak berwarna dari hidrogen
klorida (HCl) dalam air. Asam ini sangat korosif, merupakan asam mineral kuat
yang banyak kegunaannya dalam industri. asam klorida digunakan untuk
membuat garam-garam yang disebut klorida, seperti natrium klorida (NaCl). Asam etilen diamin
tetra asetat atau yang lebih dikenal dengan EDTA, merupakan salah satu jenis
asam amina polikarboksilat yang seringkali digunakan sebagai titran dalam
titrasi kompleksometri.
Larutan
yang agak asam, dapat terjadi protonasi parsial EDTA tanpa pematahan sempurna
kompleks logam, yang menghasilkan spesies seperti CuHY-. Ternyata
bila beberapa ion logam yang ada dalam larutan tersebut maka titrasi dengan
EDTA akan menunjukkan jumlah semua ion logam yang ada dalam larutan tersebut (Achmad, 1993).
Soda Api yang dalam ilmu kimia disebut NaOH (natrium hidroksida) merupakan
sejenis basa logam kaustik.
Senyawa ini terbentuk dari oksida basa natrium oksida (NaOH)
yang dilarutkan dalam senyawa air. Soda api atau soda kaustik, memiliki sifat
senyawa alkalin dimana fungsinya semakin kuat saat dilarutkan bersama air. Sukrosa adalah gula yang kita kenal
sehari-hari, baik yang berasal dari tebu maupun dari bit. Selain pada tebu dan
bit, sukrosa terdapat pula pada tumbuhan lain, misalnya dalam buah nanas dan
dalam wortel. Dengan hidrolisis, sukrosa akan dipecah dan menghasilkan glukosa
dan fruktosa. (Marham, 2012).
I.
Materi
Alat-alat
yang digunakan dalam praktikum ini adalah neraca analitik, hotplate, pH meter
lab, mikropipet, vortex, waterbath, sentrifuga, freezer. Bahan yang digunakan
dalam praktikum ini adalah HCl, NaOH, EDTA-Na2 (ethylene diamine
tetraacetic acid sodium salt). Trisma base, asam asetat glasial, sukrosa, SDS
(Sodium dodesil sulfat), NaCl, Plastic
consumable.
Metode
Cara
pembuatan 5 M NaOH, 10 ml (BM NaOH 40 g/mol). Pertama ditimbang 2 g NaOH
kemudian dilarutkan dalam 6 ml akuades & tambahkan hingga 10 Simpan lalu
pada tabung 15 ml pada suhu ruang. Sedangkan untuk membuat 0,5 M EDTA-Na2,
pH =8, 50 ml (BM EDTA-Na2 : 372,24 g/ mol) Ditimbang 9,306 g EDTA
dan arutkan dalam akuades 20 ml Atur pH 8 dengan NaOH 5 M setelah itu tambahkan
akuades hingga 50 ml dengan labu ukur lalu dimasukan dalam 2 tabung 50 ml,
masing-masing 25 ml kemudian sterilkan
dengan autoklaf lalu setelah dikeluarkan dario autoklaf disimpan dalam suhu
ruang.
Pembuatan
1 M Tris-HCl pH= 7,5 50 ml (BM trisma base : 121,1 g/ mol) pertama diitimbang
6,055 g trisma base yang akan diarutkan kedalam akuades 20ml yang telah diatur
pH 7,5 dengan HCl dan tambahkan akuades
hingga 50 ml dengan labu ukur dan sterilkan dengan autoklaf. Cara pembuatan
bahan 25 % larutan sukrosa 10 ml, terlebih dahulu kita timbang 2,5 g sukrosa
yang akan dilarutkan dalam akuades 10ml Saring dengan kertas whatman no.1
setelah itu dimasukan ketabung 15ml dan sterilkan dngan autoklaf serta simpan
pada suhu ruang.
Pembuatan
20 % SDS, ditimbang 2 g SDS yang akan dilarutkan kedalam akuades 6 ml kemudian tambahkan akuades
hingga 10 ml dan masukan ketabung 15ml dan simpan pada suhu ruang. Cara pembuatan
5 N NaCl 10 ml (BM NaCl : 58, 44 g/ mol) terlebih dahulu ditimbang 2,922 g NaCl
lalu dilarutkan dalam akuades 6 ml yang akan ditambahkan akuades hingga 10 ml
setelah itu dimasukan ketabung 15ml dan sterilkan dengan autoklaf. Dan cara
pembuatan buffer TE adalah dengan
mencampurkan larutan 10 Mm Tris-HCl pH=7,5 sebanyak 0,1 ml dari volume
larutan stok yang telah dibuat dengan 1
Mm EDTA pH= 8 sebanyak 0,02 ml dari
volume larutan stok untuk mendapatkan 10
ml buffer TE.
Cara
membuat larutan buffer TAE sebanyak 100 ml maka bahan yang digunakan adalah
campuran dari 0,4 M Tris-HCl pH=7,5 dari 40 ml volume larutan stok lalu
ditambah 0,01 M EDTA pH=8 sebanyak 2 ml dari volume larutan stok dan 0,2 M As.
Asetat sebnayak 1,14 ml dari volume larutan stok.
II.
Hasil dan Pembahasan
Praktikum
kali ini kita menggunakan bahan-bahan diantaranya HCl,
NaOH, EDTA-Na2 (ethylene diamine tetraacetic acid sodium salt),
Trisma base, asam asetat glasial, sukrosa, SDS (Sodium dodesil sufat), NaCl, Plastic consumable yang akan digunakan
untuk membuat larutan stok. Material Safety Data
Sheet (MSDS) merupakan suatu data dari bahan kimia tentang sifat fisik, kimia
dan cara penanganannya serta petunjuk pertolongan pertama jika terkena paparan,
tertelan, terhirup, terkena mata sehingga kita harus mengetahui karakteristik
bahan-bahan yang akan digunakan dalam praktikum.
TE Buffer adalah campuran antara larutan Tris-HCl dengan EDTA
pada konsentrasi tertentu. TE Buffer dalam praktikum biologi molekuler
berfungsi untuk menstabilkan DNA atau RNA karena pH nya dijaga sekitar 8.
Karena DNA dan RNA memiliki sifat asam lemah (DNA=asam deoksiribonukleat,
RNA=asam ribonukleat), yang dalam waktu lama dapat menyebabkan degradasi
DNA/RNA, sehingga dibuatlah TE Buffer tersebut.
Fungsi
dari buffer pada elektroforesis adalah mengaktifkan DNA, menjaga pH dan
memberikan ion untuk mendukung konduktivitas. Sementara
SDS (sodium dodesil sulfat) berfungsi sebagai pendenaturasi protein untuk
membuat protein tersebut berbentuk lurus dan bermuatan negatif pada proses
elektroforesis gel.
a) 10
x buffer TE 10 ml
Konsentrasi stok
|
Konsentrasi akhir
|
Volume larutan stok
|
1M
Tris-HCl pH=7,5
|
10
mM Tris-HCl pH=7,5
|
0,1 ml
|
0,5
M EDTA pH=8
|
1
mM EDTA pH=8
|
0,02 ml
|
Akuabides steril
|
|
|
Volume total
|
10 ml
|
b) 10
x buffer TAE 100 ml
Konsentrasi stok
|
Konsentrasi akhir
|
Volume larutan stok
|
1M
Tris-HCl pH=7,5
|
0,4
M Tris-HCl pH=7,5
|
40 ml
|
0,5
M EDTA pH=8
|
0,01
M EDTA pH=8
|
2 ml
|
Asam
asetat glasial (17,5 m)
|
0,2
M As. asetat
|
1,14 ml
|
Akuabides steril
|
|
|
Volume total
|
100 ml
|
Berdasarkan alat dan bahan yang
digunakan neraca analitik digunakan untuk
menimbang zat yang butuh ketelitian tinggi dan dalam skala kecil/mikro
(biasanya hingga 4 desimal 0,0001 gram). Prinsip kerja dari mikropipet untuk
mengambil cairan dalam jumlah mikrometer.
Karakteristik fisika asam klorida, seperti titik
didih, titik
leleh, massa
jenis, dan pH tergantung pada
konsentrasi atau molaritas HCl dalam larutan asam tersebut. Sifat-sifat ini
berkisar dari larutan dengan konsentrasi HCl mendekati 0% sampai dengan asam
klorida berasap 40% HCl. NaOH berwarna putih dan sangat basa,
keras, rapuh dan menunjukkan pecahan hablur, mudah larut dalam air dan dalam
etanol tetapi tidak larut dalam eter.
NaOH
membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air, NaOH murni merupakan padatan
berwarna putih. Senyawa ini sangat mudah terionisasi membentuk ion natrium dan
hidroksida. Sangat berbahaya pada kulit kontak
(korosif, permeator), kontak mata (korosif), menelan. Pada tahapan
ekstraksi DNA, seringkali digunakan seperti ethylenediamine tetraacetic acid
(EDTA) yang berperan menginaktivasi enzim DNase yang dapat mendenaturasi DNA
yang diisolasi, EDTA menginaktivasi enzim nuklease dengan cara mengikat ion
magnesium dan kalsium yang dibutuhkan sebagai kofaktor enzim DNAse.
Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka adalah senyawa
kimia asam organik yang dikenal sebagai pemberi rasa asam danaroma dalam makanan.
Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2. Rumus
ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3-COOH, CH3COOH,
atau CH3CO2H. Asam asetat murni (disebut asam asetat glasial) adalah cairan higroskopis tak berwarna, dan
memiliki titik beku 16.7°C.
Sukrosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk dari
monomer-monomernya yang berupa unit glukosa dan fruktosa,
dengan rumus molekul C12H22O11. Senyawa ini dikenal sebagai sumber
nutrisi serta dibentuk oleh tumbuhan, tidak oleh organisme lain seperti hewan
Penambahan sukrosa dalam media berfungsi sebagai sumber karbon.
Kesimpulan
Kesimpulan dari laporan praktikum
ini adalah praktikan mampu membuat bahan-bahan seperti larutan sukrosa, larutan
stok buffer TE, larutan buffer TAE yang berfungsi sebagai penstabil DNA atau
RNA yang akan digunakan selama praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, H. 1993. Penentuan Dasar Praktikan Kimia. Depdikbud
.ITB. Bandung
Choudhary,
M.I. 2008. Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimia. Yudsitira.
Jakarta
Daisy,
Ami. 1994. Nama fungsi dan cara kerja alat alat laboratorium mikrobiologi.
Penerbit Kanisius. Yogyakarta
Marham, S,&
Ani, S. 2012. Laboratorium Kimia
Pengelolaan dan Manajemen. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Is online gambling legal in California? - Dr.MCD
BalasHapusFor a 수원 출장안마 full breakdown of the different types 군산 출장안마 of gambling laws in California, here are some questions 평택 출장샵 you should know before deciding 사천 출장안마 which one 포항 출장샵 to